Temukan dampak positifnya dan pentingnya partisipasi semua pihak dalam implementasi Program WASH
Written by Rika Andini
Program WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) di sekolah adalah pendekatan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air, sanitasi, dan kebersihan dalam lingkungan pendidikan. Fokus utama dari program ini adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia yang sangat penting, seperti air bersih, sanitasi yang layak, dan praktik kebersihan yang baik. Implementasi Program WASH di sekolah menjadi krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan optimal bagi semua individu yang terlibat dalam proses pendidikan.
Water, Sanitation and Hygiene (WASH) berada di bawah kepemimpinan global UNICEF yang dimaksudkan untuk mengatasi aksesibilitas kebutuhan dasar manusia di wilayah yang dilanda bencana di dunia. WASH didelegasikan dengan tugas melaksanakan strategi dan program tanggap darurat di wilayah dunia di mana bencana buatan manusia atau alam membahayakan ketersediaan dan akses ke kebutuhan dasar manusia. Tanggung jawab WASH dimungkinkan dengan desain kluster yang memungkinkan respons cepat jika terjadi bencana atau bencana.
Implementasi Program WASH di sekolah memiliki signifikansi yang besar dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan siswa, staf pendidik, dan seluruh anggota komunitas sekolah. Air minum yang aman menjadi prasyarat penting untuk mencegah penyebaran penyakit, sedangkan sanitasi yang baik, seperti toilet yang bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai, memberikan perlindungan dari kontaminasi dan penyakit yang berhubungan dengan lingkungan. Selain itu, praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun secara teratur, membantu mengurangi risiko infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
“Jangan menyebut fasilitas pelayanan kesehatan, jika tidak tersedia air sanitasi dan higiene. WASH sangat penting untuk melindungi kesehatan manusia selama wabah penyakit menular seperti Covid-19, Diare dan lainnya. Penyediaan WASH tentunya juga harus dapat diakses oleh siapapun di seluruh fasilitas kesehatan,” ungkap Wahdi Walikota Metro Wahdi Siradjuddin.[1]
Banyak sekolah di seluruh dunia menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH). Faktor-faktor seperti keterbatasan akses terhadap air bersih, kurangnya fasilitas sanitasi yang memadai, dan rendahnya kesadaran akan praktik kebersihan yang baik menjadi hambatan dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan optimal.
Data dan statistik terbaru menunjukkan bahwa tantangan WASH di sekolah masih menjadi masalah besar di banyak negara. Dengan lebih dari 700 anak di bawah usia 5 tahun yang meninggal setiap hari akibat penyakit diare yang disebabkan oleh kondisi sanitasi yang buruk, kurangnya layanan WASH yang sesuai menjadi penyebab utama. Situasi semakin memburuk di daerah konflik, dengan anak-anak hampir 20 kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit diare daripada akibat konflik itu sendiri. Sebagian besar dari kita memandang sekolah sebagai tempat yang aman dan seharusnya demikian.[1]
Selain itu, kurangnya fasilitas WASH yang aman di rumah, sekolah, fasilitas kesehatan, dan tempat lain berdampak besar pada perempuan dan remaja putri yang terpapar masalah kesehatan dan diskriminasi sosial secara tidak proporsional, terutama saat menstruasi. Remaja putri, khususnya, menghadapi beban tambahan di sekolah karena tabu seputar menstruasi yang menghalangi gadis-gadis muda ini untuk mendapatkan akses ke pendidikan.
“Setiap langkah yang diambil oleh seorang gadis untuk mengambil air merupakan langkah yang menjauhkannya dari kesempatan belajar, bermain, dan keamanan,” ungkap Cecilia Sharp, Direktur WASH dan CEED UNICEF.[2]
Ketidaktersediaan air bersih yang memadai meningkatkan risiko penyakit, terutama pada anak-anak yang lebih rentan terhadap infeksi. Kurangnya fasilitas sanitasi yang layak, seperti toilet yang bersih dan memadai, tidak hanya mempengaruhi kesehatan, tetapi juga merugikan kenyamanan dan mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah. Selain itu, kurangnya kesadaran akan praktik kebersihan yang baik juga berkontribusi pada penyebaran penyakit dan penurunan kesejahteraan siswa serta staf pendidik.
Implementasi Program WASH di sekolah membutuhkan langkah-langkah strategis yang terarah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam rencana ini adalah:
Langkah pertama adalah memastikan bahwa sekolah memiliki akses yang memadai dan mudah terhadap air minum yang sehat dan aman. Ini dapat dilakukan dengan memperbaiki sumber air yang ada atau memasang sistem penyediaan air baru seperti sumur atau sumber air bersih lainnya. Penting untuk memastikan bahwa air tersebut bebas dari kontaminasi dan memenuhi standar sanitasi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan siswa dan staf di sekolah.
Selanjutnya, perbaikan fasilitas sanitasi yang memadai dan bersih perlu dilakukan. Hal ini melibatkan perbaikan toilet yang rusak, peningkatan ventilasi, dan penyediaan fasilitas cuci tangan yang memadai. Fasilitas sanitasi yang baik akan memberikan rasa nyaman dan keamanan bagi siswa serta staf di sekolah, serta mencegah penyebaran penyakit terkait lingkungan.
Promosi praktik kebersihan yang baik juga merupakan langkah penting dalam implementasi Program WASH. Melalui kampanye sosialisasi dan partisipasi aktif dari siswa, penting untuk menyampaikan pesan tentang kebersihan dan menjaga lingkungan yang bersih. Mengajarkan kebiasaan mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan, dan membuang sampah dengan baik adalah contoh praktik kebersihan yang baik yang perlu dipromosikan di sekolah.
Dengan melaksanakan langkah-langkah strategis ini, diharapkan implementasi Program WASH di sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan optimal. Akses yang memadai terhadap air minum yang sehat, fasilitas sanitasi yang baik, dan praktik kebersihan yang baik akan berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan siswa serta staf pendidik di sekolah.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendidikan tentang air, sanitasi, dan kebersihan kepada siswa. Mereka harus menjadi contoh dalam praktik kebersihan dan memberikan pemahaman yang baik kepada siswa. Guru juga dapat mengadakan program-program yang mendukung Program WASH, seperti pembuangan sampah yang benar, penghematan air, dan sebagainya. Selain itu, guru juga dapat membuat kebijakan yang mempromosikan praktik kebersihan di sekolah.
Siswa juga perlu aktif terlibat dalam program ini dengan menerapkan praktik kebersihan yang baik di sekolah dan di rumah. Mereka harus memahami betapa pentingnya WASH dan bagaimana cara menerapkannya. Siswa harus menghindari perilaku yang dapat memperburuk kondisi WASH, seperti membuang sampah sembarangan atau mengabaikan kebocoran air. Orang tua juga memiliki peran penting dalam mendukung program ini dengan memberikan pemahaman dan dukungan kepada anak-anak mereka. Mereka harus mengajarkan anak-anak tentang pentingnya WASH dan mendorong mereka untuk menerapkan praktik kebersihan yang baik.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait juga sangat penting dalam mendukung implementasi Program WASH. Hal ini melibatkan alokasi dana yang memadai, regulasi yang jelas, dan pemantauan yang efektif. Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan finansial atau sumber daya lain yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini. Selain itu, lembaga terkait seperti LSM dan organisasi non-profit dapat membantu dalam pemantauan, memberikan pelatihan, dan mengevaluasi program WASH
Melalui program WASH, siswa akan diajarkan cara mencuci tangan yang benar, memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, dan membuang sampah dengan bijaksana. Dengan mengimplementasikan program WASH yang efektif, sekolah dapat membantu siswa meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka, serta melindungi mereka dari penyakit yang berbahaya.
Cuci Tangan yang Benar: Mencuci tangan dengan benar adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, terutama di lingkungan sekolah yang sering dihuni oleh banyak orang. Penting untuk mengajarkan anak-anak cara mencuci tangan yang benar dan memastikan mereka mempraktekkan cara ini setiap kali diperlukan.
Guru harus memperlihatkan cara yang benar dan memberi contoh tentang kapan waktu yang tepat untuk mencuci tangan, seperti sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah beraktivitas di luar ruangan. Dengan mencuci tangan yang benar, siswa akan meminimalkan risiko terkena penyakit seperti flu, diare, dan infeksi kulit.
Sanitasi Lingkungan: Fasilitas sanitasi yang memadai seperti kamar mandi, toilet, dan tempat sampah yang cukup dapat membantu memastikan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Guru harus memastikan bahwa fasilitas tersebut selalu dalam kondisi baik dan terawat. Jika tidak, maka perlu melakukan perbaikan secara berkala agar siswa dapat memanfaatkannya dengan baik. Selain itu, penting untuk mengajarkan anak-anak tentang kebersihan lingkungan dan menjaga fasilitas sanitasi tetap bersih, seperti tidak membuang sampah di tempat yang salah atau tidak merujuk ke tempat sampah ketika membuang limbah.
Pengelolaan Sampah: Membuang sampah dengan bijaksana sangat penting untuk melindungi lingkungan dan kesehatan siswa. Guru harus mengajarkan cara membuang sampah yang benar dan memastikan bahwa siswa mempraktikkan apa yang telah dipelajari. Siswa dapat diajarkan bagaimana memilah sampah untuk didaur ulang dan menghasilkan produk yang berguna untuk sekolah mereka. Selain itu, penting untuk memperkenalkan konsep daur ulang kepada siswa dengan menunjukkan bagaimana sampah dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat.
Penyuluhan Kesehatan: Guru dapat mengadakan penyuluhan kesehatan yang berkaitan dengan Program WASH. Ini dapat membantu siswa memahami cara menjaga kesehatan dan kebersihan serta pentingnya sanitasi lingkungan dan pengelolaan sampah. Selain itu, penyuluhan kesehatan juga dapat membantu membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan yang sehat dan aman.
Program WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) di sekolah memiliki berbagai manfaat yang signifikan. Dalam hal ini, beberapa manfaat utama dari program ini adalah:
Program WASH memainkan peran yang sangat penting dalam menurunkan angka penyakit yang terkait dengan air, sanitasi, dan kebersihan yang tidak memadai. Dr. Maria Neira, Direktur WHO, Departemen Lingkungan, Perubahan Iklim, dan Kesehatan, menjelaskan bahwa data terbaru dari WHO mengungkapkan bahwa setiap tahunnya, 1,4 juta jiwa hilang akibat kondisi tersebut. Penelitian juga menunjukkan bahwa siswa yang belajar di sekolah dengan akses yang baik terhadap air bersih, sanitasi, dan perilaku higienis memiliki kemungkinan 7 kali lebih rendah untuk terjangkit penyakit yang dapat ditularkan melalui air.[1]
Dengan kondisi yang lebih bersih dan sehat di sekolah, program WASH dapat berdampak positif pada kehadiran dan konsentrasi belajar siswa. Siswa yang tidak terganggu oleh masalah kesehatan akibat kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik akan lebih fokus dalam kegiatan belajar di sekolah.
Program WASH tidak hanya membantu menjaga kesehatan fisik siswa, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental mereka. Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, siswa akan merasa lebih nyaman dan percaya diri di lingkungan sekolah mereka. Hal ini dapat membantu siswa untuk fokus pada belajarnya dan meningkatkan tingkat kepercayaan diri mereka dalam berinteraksi dengan orang lain.
Program WASH juga bertujuan untuk mendorong praktek higiene yang baik di kalangan siswa. Dengan adanya fasilitas sanitasi yang memadai dan pendidikan tentang pentingnya mencuci tangan secara teratur, siswa akan menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan menerapkan kebiasaan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Program WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) di sekolah memiliki peran yang penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan optimal. Program ini mengatasi tantangan dalam memenuhi kebutuhan air, sanitasi, dan kebersihan di sekolah, termasuk keterbatasan akses, kurangnya fasilitas sanitasi, dan rendahnya kesadaran akan praktik kebersihan yang baik. Dengan implementasi Program WASH, manfaat yang signifikan dapat diperoleh, seperti penurunan angka penyakit terkait WASH, peningkatan kehadiran dan konsentrasi belajar siswa, serta mendorong praktek higiene yang baik di kalangan siswa.
Program WASH di sekolah melibatkan beberapa komponen, seperti akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai, penyediaan fasilitas sanitasi yang sesuai, termasuk toilet dan tempat cuci tangan, serta pendidikan dan promosi perilaku higiene yang baik. Langkah-langkah strategis, seperti memastikan akses yang memadai terhadap air bersih, perbaikan fasilitas sanitasi, dan promosi kebersihan, perlu dilakukan untuk mencapai tujuan Program WASH.
Pelibatan semua pihak terkait, seperti guru, siswa, orang tua, pemerintah daerah, dan lembaga terkait, juga sangat penting dalam keberhasilan implementasi Program WASH di sekolah. Dalam implementasi yang efektif, siswa akan diajarkan cara mencuci tangan yang benar, memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, dan membuang sampah dengan bijaksana. Dengan melibatkan semua pihak terkait dan menjalankan langkah-langkah strategis, diharapkan Program WASH di sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan optimal.
Dengan adanya Program WASH di sekolah, penyebaran berbagai penyakit dapat dicegah, kehadiran dan konsentrasi belajar siswa dapat ditingkatkan, kualitas kesehatan mental siswa dapat meningkat, dan praktek higiene yang baik dapat ditingkatkan di kalangan siswa. Penting bagi sekolah dan semua pihak terkait untuk memprioritaskan Program WASH dan bekerja sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan optimal bagi generasi muda.
Mari kita bergerak bersama untuk mewujudkan Program WASH di sekolah dan memberikan pendidikan yang berkualitas dalam lingkungan yang bersih, sehat, dan aman bagi semua.
Jalan Penestanan, Sayan,
Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, 80571
SK KEMENHUMKAM
AHU-0020799.AH.01.04 Tahun 2022
PNRI
Berita Negara No 080 Tahun 2022
Akta Notaris
no 09, 30 September 2022
AMB Digital 2022
Privacy Policy